2 Buku Quantum Tahfizh

Friday 26 August 2011 Labels:
Menghafal Al-Qur'an bagi sebagian orang selama ini dianggap sesuatu yang sulit dan rumit. Perasaan ini wajar terutama jika diingat jumlah seluruh ayat Al-Qur'an itu lebih dari enam ribu ayat yang ditulis dalam sekitar enam ratus halaman. Sebaliknya kita merasa kagum ketika melihat seseorang berhasil menghafalkan 30 juz Al-Qur'an dengan lancar tanpa sedikit pun melihat Mushaf.

Selama ini banyak orang beranggapan bahwa menghafal adalah tugas yang monoton dan sebuah proses pengulangan menambah kepenatan pikiran. Quantum Tahfizh (QT) menawarkan satu cara menghafal yang lebih mudah, lebih cepat dan yang penting lebih menyenangkan.

Metode QT (Potret, Titian Ingatan, Sistem Cantol, TTS (Teka-Teki Silang), Audio, D'One (One Day One Ayat), kisah, lima ayat, dan Gerakan (Shalat li hifzhil Quran), dikembangkan berdasarkan multiple Inteligences (kecerdasan majemuk ) pada diri manusia. Menyeimbangkan kekuatan otak kiri dan otak kanan selaras dengan gaya menghafal (visual, auditorial, kinestetik). Dengan cara seperti ini, seseorang dapat merasakan pengalaman menghafal Al-Qur'an yang enjoy, fun, dan penuh makna.

Buku Quantum Tahfizh adalah Sebuah buku terobosan baru dalam menghafal Al-Qur'an, panduan praktis bagi pelajar (SDIT, SMPIT, SMAIT, atau Sekolah Islam Plus). Metode Quantum Tahfizh juga sangat berguna bagi pendidik atau orang tua yang ingin putra-putrinya menjadi penghafal Al-Qur'an.

"Mantap dan Luar biasa itulah kesan pertama saya dalam membaca buku ini, Ust. Farid dan Masagus A.Fauzan yang memang seorang penghafal Al-Qur'an telah berbagi pengalaman lewat buku Quantum Tahfizh ini, mudah-mudahan menjadi amal sholeh buat kita semua. Amin"

Ust. Yusuf Mansur (Pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an)

Anda Mau hafal Al-Qur'an? Hubungi Farid Wajdi Al-Haafizh 0817 492 6642. Gratisss kami jamin anda menjadi penghafal Al-Qur'an.

Kami Menjual Buku Quantum Tahfizh

Harga Rp. 50.000,-

Sumber : Website MHDQ

Read more

0 Paparan Kompleksitas Teknologi Informasi

Sunday 12 June 2011 Labels:

Kompleksitas merupakan Suatu kata yang bisa mengandung arti positif maupun negatif buat masyarakat. Namun sesungguhnya secara garis besar kompleksitas adalah ‘dasar’ kita hidup sampai sekarang. Pikiran sadar atau tidak semua teknologi informasi yang ada adalah hasil dari kompleksitas teknologi informasi.

Klau kita telaah lebih jauh mengenai Internet. Siapa yang tidak membutuhkan internet saat ini?. Semua orang membutuhkan internet untuk membantu mereka dalam pengerjaan tugas baik itu sekolah, kuliah, kerjaan dan lain sebagainya. Internet yang membantu semua pengerjaan kita mulai dari bagaimana kita membuat email, mengirim data ke teman juga melalui internet. Intinya semua pengerjaan kita dibantu oleh internet.

Internet semakin lama semakin berkembang pesat, kita pun semakin dimanjakan oleh internet. Terlebih sekarang untuk membuat Website semakin mudah karena munculnya CMS (Content Management System) seperti Joomla, Wordpress, Drupal, Oscommerce, dimana kita semakin dimudahkan membuat website dengan beberapa kali klik website sudah jadi. Kita tinggal modify website tersebut menjadi website yang kita inginkan. Dengan begitu kita bisa mempublish profile kita melalui website dengan terhubung internet agar bisa dibaca oleh orang banyak. Dan siapa tahu ada yang tertarik dengan profile kita untuk diajak kerja sama maupun tawaran project, karena yang membaca profile kita di internet tidak hanya dibaca oleh negara kita sendiri tapi seluruh negara.

Terus bagaimana jika internet tidak ada di dunia ini??. Bisa kita bayangkan seperti negara yang tidak punya listrik alias mati lampu. Itulah paparan saya mengenai Teknologi Informasi. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya. Terima kasih.
Read more

0 Target 20 tahun kedepan adalah Membuat Gudang Toko Online sebagai tempat menjual produk-produk pelaku bisnis dari kalangan kecil sampai besar

Friday 10 June 2011 Labels:

E-commerce atau Electronic Commerce merupakah Salah satu teknologi yang terus berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an saat ini. Penggunaan sistem E-commerce, dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu beberlanja menjadi singkat. Selain itu harga barang-barang yang dijual melalui E-commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.

Banyak usaha kecil sampai besar menggunakan E-commerce untuk menjual product-product mereka, baik itu dari media Facebook maupun website yang dibuat sendiri oleh mereka. Facebook digunakan oleh pelaku-pelaku usaha untuk mempromosikan product-product mereka. Mulai dari penjualan baju, jam tangan, elektronik dan lain-lain sebagainya. Untuk pelaku usahanya pun tidak hanya dari kalangan pebisnis tetapi juga dari kalangan siswa, mahasiswa maupun ibu rumah tangga mulai memanfaatkan E-commerce untuk menjual product-product mereka.

Dari semakin terus berkembangnya E-commerce ditanah air kita. Ini adalah peluang buat saya untuk membuat target 20 tahun kedepan sebuah Gudang Toko Online, dimana gudang toko online ini berfungsi untuk penyalur product-product dari pelaku usaha kecil sampai besar. Maksudnya penyalur disini adalah masih banyak juga pelaku usaha dari kecil sampai besar yang belum memanfaatkan E-commerce untuk menjual product-product mereka. Karena mungkin mereka belum mengenal internet dan cara menampilkan product-product mereka melalui internet.

Sebagai contoh : Penjual sepatu, sandal dan lain-lain di Taman Puring, saya melihatnya ini sebagai peluang. Saya bisa membatu menjual product mereka seperti sepatu, sandal dan lain-lain melalui E-commerce yang akan saya buat. Dengan begitu product-product mereka akan dibantu untuk dijual melalui internet selain mereka jual sendiri di Taman Puring.

Masih banyak lagi pelaku-pelaku usaha yang bisa diajak kerja sama untuk menjual product-product mereka melalui E-commerce tentunya dengan ketentuan dan syarat yang saya buat. Untuk tahapan jangka pendek yang saya lakukan adalah pertama kali saya membuat Mockup website E-commercenya semenarik mungkin dan tentunya tampilannya harus user friendly. Setelah mockupnya jadi, lalu saya memperkenalkan mockup e-commercenya kepada pelaku-pelaku usaha untuk menjual product-product mereka melalui E-commerce yang saya buat. Jika banyak pelaku-pelaku usaha yang tertarik dengan mockup E-commerce yang saya buat. Maka saya bisa meneruskan untuk membuat website E-commerce tersebut. Jangka menengahnya adalah setiap fungsi dari E-commerce yang saya buat lebih mudah digunakan. Tentunya di E-commerce yang saya buat tetap mengutamakan security atau keamanan. Setelah websitenya jadi dibuat, saya kembali lagi untuk mempresentasikan website E-commerce tersebut kepada pelaku usaha dan sekaligus meminta foto-foto dan keterangan dari product mereka untuk dipublish ke Website E-commerce.

Maka website E-commerce tersebut sudah mulai di upload ke internet untuk mulai di lounching. Dari lounching tersebut saya membuat product-product special atau product yang lagi drop harganya. Tentunya ini sesuai dengan permintaan pelaku usaha. Media promosipun harus dibuat baik itu dari media facebook, twitter, forum-forum maupun ke media cetak. Guna agar masyarakat tahu klau ada Gudang Toko Online yang mempermudah baik ibu rumah tangga, mahasiswa, siswa dan lain-lain mencari barang-barang yang diinginkan. Baik itu aksesoris, makanan, dan lain-lain bisa di order secara online dengan pengiriman yang cepat.

Jangka panjang yang saya lakukan adalah terus untuk mempromosikan Gudang Toko Online ke masyarakat kota maupun daerah. Tentunya juga terus mencari pelaku-pelaku usaha yang ingin product mereka jual secara online. Dan kedepan saya pingin setelah website E-commerce berjalan beberapa tahun dengan baik dan tentunya pengunjung untuk membeli product-product dari Gudang Toko Online banyak. Maka Website E-commerce versi Mobile harus dibuat juga, guna dalam hal kebutuhan para pengguna mobile yang semakin tinggi penggunaaanya untuk membeli barang-barang dari mobile mereka.

Inilah peluang yang saya lihat di pasar yang menjadi target saya untuk merancang E-commerce yang membantu para pelaku usaha dalam kesulitan menjual product-product mereka. Sampai jumpa dipostingan selanjutnya dan tetap bersahabat ya. Terima kasih. :)
Read more

0 Sejarah Perkembangan Apple & Macintosh

Monday 9 May 2011 Labels:

Apple, atau lebih tepatnya adalah "Apple Computer Incorporated", adalah sebuah perusahaan komputer berbasis di Cupertino, California. Sedangkan Mac atau Macintosh adalah produk-produk komputer yang dibuat oleh Apple Computer Inc (line of personal computer designed, developed, manufactured, and marketed by Apple Computer).

Untuk Produk-produk Apple Computer antara lain :

Desktop
Mac Mini, iMac, Mac Pro

Portable (MacBook)
MacBook Air, MacBook, MacBoook Pro

Server
Mac mini Server, Mac Pro Server.

Sementara itu, kata "Mac OS" merunjuk pada Operating System yang dikembangkan oleh Apple Computer. Dahulu, Macintosh adalah Personal komputer yang menggunakan Processor PowerPC buatan IBM/Motorola (G3 = IBM, G4 = Motorola, G5 = IBM) sebelumnya menggunakan 68K buatan Motorola.

68K merupakan Mikroprosesor CISC, & PowerPC merupakan mikroprosessor RISC (Reduced Instruction Set Computing). Sekarang, komputer Macintosh sedang beralih menggunakan prosessor Intel.

Dinamakan Macintosh, mengambil nama jenis apel yang disukai Jef Raskin, Macintosh diluncurkan pada Januari 1984 dengan sebuah iklan Super Bowl yang sangat terkenal.

Mac adalah Komputer pertama yang mempopulerkan Graphical User Interface(GUI), yang ada pada waktu itu sebuah perkembangan revolusioner dalam dunia perkomputeran desktop.

Berikut ini adalah Jenis-jenis Macintosh.
* 1984 : Macintosh 128K, Macintosh 512K
* 1986 : Macintosh Plus
* 1987 : Macintosh II, Macintosh SE
* 1988 : Macintosh IIx
* 1989 : Macintosh SE/30, Macintosh IIcx, Macintosh LLci, Macintosh Portable
* 1990 : Macintosh IIfx, Macintosh Classic, Macintosh IIsi, Macintosh LC Series
* 1991 : Macintosh Quadra, PowerBook
* 1992 : Macintosh IIvx, PowerBook Duo
* 1993 : Macintosh Centris, Color Classic, Performa, Macintosh TV
* 1994 : Power Macintosh
* 1997 : Power Macintosh G3, PowerBook G3, Twentieth Anniversary Macintosh
* 1998 : iMac
* 1999 : iBook, Power Macintosh G4
* 2000 : Power Mac G4 Cube
* 2001 : PowerBook G4
* 2002 : eMac
* 2003 : Xserve, PowerMac G5, iMac G4
* 2004 : iMac G5
* 2005 : Mac Mini

Read more

0 Social Networking sebagai suatu sistem yang kompleks

Monday 11 April 2011 Labels:

Kalau kita telusuri lebih jauh tentang kompleksitas Teknologi Informasi saat ini adalah Social Networking. Siapa yang tidak kenal dengan Friendster, Facebook, Twitter dan Koprol? Ya ini adalah Situs Jejaring Sosial yang sangat kita kenal, meskipun situs jejaring sosial seperti Friendster sudah semakin menurun pengunjung atau penggunanya. Tapi kiprah sebelum adanya Facebook kita menggunakan Friendster untuk berkomunikasi dengan teman-teman kita. Kali ini kita akan membahas Situs jejaring Sosial Facebook. Facebook merupakan piranti lunak ciptaan Mark Elliot Zuckerberg yang bisa diakses secara gratis. Dengan dukungan timnya, Mark Zuckerberg berupaya membuat program untuk menandingi sistem direktori almamaternya, Harvard University, yang dianggapnya tak lengkap, kurang gaul, serta tak canggih. Mark Zuckerberg terus mengembangkan situs yang awal dipakai di lingkungan kampusnya hingga akhirnya digemari mahasiswa di perguruan tinggi lainnya, para pelajar SMA, karyawan kantor, dan para pemakai internet.

Semakin lama wabah Facebook semakin menyebar, baik dari mulut ke mulut maupun pemberitaan di media cetak dan televisi. Barack Obama yang pada tahun 2008 maju sebagai capres dalam bursa pemilihan Presiden Amerika Serikat adalah salah satu tokoh yang tertarik dengan Facebook sebagai media kampanye dan penghimpunan dana. Usahanya ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Ia terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pertama yang berkulit hitam, yang disukai oleh rakyat Amerika dan diidolakan banyak orang di dunia.

Saya sendiri adalah pengguna setia Facebook. Facebook sebagai media untuk saya berkomunikasi dengan teman-teman saya maupun orang lain untuk saya kenal dan bersahabat. Tidak hanya itu terkadang Facebook saya manfaatkan sebagai media Promosi sebagai Jasa Pembuatan website. Dengan adanya Facebook sebagai media Social Networking, saya bisa berkomunikasi dengan Pak Budi Soehardi. Anda tahu siapa Pak Budi Soehardi? Pak Budi adalah seorang Pilot yang dengan suka rela membuka panti asuhan bagi 47 anak yatim di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Berkat upaya kemanusiaan yang ia lakukan itu, Pak budi terpilih sebagai salah satu kandidat 2009 Top 10 CNN Heroes, acara yang menyoroti dedikasi orang-orang luar biasa di seluruh dunia. Pak budi terpilih dari 9000 kandidat dari 100 negara. Saat ini saya berteman dekat dengan Pak budi. Saya sudah menganggap Pak budi sebagai Om saya sendiri yang sering memberikan nasihat dan semangat ke saya.

Selain itu dengan adanya Facebook teman lama dari Sejak SMP di Medan, saya kehilanggan komunikasi dengannya selama kurang lebih 7 tahun. Karena Ia pindah ke luar kota di Pulau Jawa, sedangkan saya di pulau sumatera. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa berkomunikasi dengan dirinya, karena pada saat itu saya sendiri bloem mempunyai HP. Tapi dengan adanya Facebook, saya mencari teman saya. Akhirnya saya menemukannya dan berkomunikasi kembali melalui FB maupun HP. Dan tahun lalu saya sudah ketemu dengannya di Jakarta Selatan.

Jadi, dampak dari adanya Social Networking atau Jejaring Sosial ini sangat signifikan. Banyak yang bisa kita manfaatkan dari Jejaring Sosial ini. Mulai dari komunikasi dengan teman-teman kita, mencari teman baru, berkenalan dengan tokoh-tokoh, media promosi sampai berjualan yang tidak hanya secara nasional hingga mancanegara. Kita harus mengambil nilai positifnya dari adanya Jejaring Sosial. Tapi yang paling penting adalah cara memanfaatkannya secara optimal tanpa harus menjadi budak internet atau pecandu Facebook yang lupa waktu. Semoga bermanfaat dan menjadi berkah. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Read more

0 Jangan Mau Jadi Pekerja Saja Dong..!!

Tuesday 5 April 2011 Labels:

Teman-teman banyak hal yang bisa kita jadikan Peluang bisnis dari IT. Terus kenapa harus jadi pekerja??. Kalau anda mau yang pasti-pasti saja??. Anda memang cocok jadi pekerja. Karena memang yang pasti-pasti cocok hanya sebagai pekerja. Terus yang tidak pasti siapa dong?. Siapa lagi klau bukan Pengusaha atau Entrepreneur. Pengusaha selalu memiliki pikiran yang kreatif dan kreatif. Dia tahu klau peluang, bisa dijadikan bisnis. Sedangkan pekerja, dia menunggu akhir bulan gajinya yang sudah ditetapkan perusahaan. Si pengusaha, gajinya atau pendapatannya tidak tentu bisa lebih dan bisa kurang. Yang dimaksud Peluang disini adalah kita bisa melihat kebutuhan pasar atau perkembangan pasar bagaimana? terus kita sebagai Pengusaha harus sangat jeli untuk membuat peluang tersebut menjadi lahan bisnis. Sebagai contoh : Band Ungu, ia tahu kebutuhan masyarakat saat di bulan puasa atau ramadhan itu apa. Mereka menciptakan lagu-lagu yang bersifat islami sesuai dengan tema ramadhan. Dan akhirnya masyarakat menyukai lagunya, penjualan album baru di Bulan Puasa pun meroket.

Masih belum mengerti?? Ok, saya akan beri contoh lainnya lagi di bidang IT. Pernahkan ga kita lihat kampus yang tidak memiliki fotocopy, print dan perlengkapan kantor??. Klau tidak ada. Nah itu kan peluang buat kita. Peluang apa dong? Yee…, ya peluang apalagi klau bukan buat Percatakan di depan kampus yang menerima Jasa ketikan, print dan perlengkapan kantor. Terus uangnya dari mana untuk beli peralatannya?. Hehe… Itu sih urusannya kamu. Hehe.. Saya becanda, begini teman-teman, jangan jadikan modal sebagai alasan kita untuk menunda ide kita untuk memulai bisnis. Banyak cara kita bisa mendapatkan modal tersebut, misalnya saja dengan keahlian kita sebagai IT. Kita kan punya laptop. Ga punya!. Ah ga punya??. Ok komputer? Jangan bilang ga punya lagi ya. Hari gini ga punya komputer anak IT. Hehe.. kasian deh loeh.. :). Nah dari komputer kan kita bisa menerima untuk ketikkan, print, desain cover buku, dan lain-lain. Setelah kita sudah mulai mendapatkan penghasilan dari situ, jangan lupa untuk disisikan buat ditabung. Awas loeh ga ditabung. Tak jewer loeh. Hehe.. Becanda. :). Setelah cukup tabungan kita, nah bisa dibeli tuh Mesin Fotocopy ya. So, tidak ada yang tidak mungkin disini dalam memulai bisnis teman. Selama kita berusaha untuk memulai bisnis, maka selalu ada jalan buat kita memulai bisnis. Tentunya selalu berdoa dan berusaha. Jangan bilang tidak punya agama ya??. Hehe… Becanda lagi. Tetap semangat dan rubahlah pikiran kita untuk tidak selalu berpikir terus-terusan sebagai pekerja. Dan Tetapkanlah pada pendirian kita dengan modal kata. 6 Y. Paan lagi tu?. Hehe.. yaitu Yakin! Yakin! Yakin! Yakin! Yakin! Yakin!. Selamat berjuang teman dan sampai jumpa lagi di Postingan selanjutnya. Tetap bersahabat dengan Blog ini ya.
Read more

2 Pentingkah impian bagi kita sebagai Mahasiswa IT?

Labels:
Kalau khayalan lebih bersifat abstrak, maka impian lebih bersifat konkret. Lantas, samakah impian dan mimpi? Menurut saya itu berbeda, karena Jelas-jelas tidak sama! Impian hadir saat kita benar-benar sadar. Sementara, mimpi hanya hadir saat kita tidak sadar. Memang, bahasa inggris saja kesusahaan membedakannya. Baik impian maupun mimpi, dinamakan dengan dream. Hehe.. :D. Kita kembali serius!.

Pertanyaan selanjutnya, pentingkah impian bagi kita sebagai Mahasiswa IT? Tentu saja perlu, karena selebritis sekelas Paris Hilton saja masih punya impian. Padahal ia sudah dikarunia kecantikan, ketenaran, dan kekayaan yang tidak tanggung-tanggung. Kenapa kita tidak? Harus dong!. Begini teman-teman, banyak peluang yang bisa kita dapatkan dari masalah-masalah yang ada. Contoh : Sekolah. Kita sebagai mahasiswa yang kurang lebih sudah belajar namanya cara buat website, buat aplikasi, desain poster, buat video, dan lain-lain. Nah itu kan bisa jadi peluang buat kita untuk mengajukan proposal. Misal : Pembuatan desain buku tahunan sekolah, aplikasi absensi siswa, aplikasi sistem pengajian guru-guru, pembuatan video profile perusahaan, dan lain-lain sebagainya yang bisa kita tawarkan ke sekolah-sekolah. Mari kita lihat Mark Zuckerberg, dia tahu peluang yang bisa dia dapatkan setelah melihat directori di kampusnya yaitu Harvard Univeristy. Yang dianggapnya tak lengkap, kurang gaul, serta tak canggih. Mark Zuckerber membuat dan mengembangkan situs awalnya dipakai di lingkungan kampusnya hingga akhirnya digemari mahasiwa di perguruan tinggi lainnya, para pelajar SMA, karyawan kantor, dan para pemakai internet. Siapa yang tidak kenal dengan Fesbuk atau disingkat FB. Bahkan ada pula yang menterjemahkannya menjadi Buka Muka. Itu tak terlalu penting. Yang penting adalah cara memanfaatkannya secara optimal tanpa harus menjadi budak internet atau pencandu Facebook yang lupa waktu. Ok, kita kembali lagi dengan impian kita. Mulai sekarang bermimpilah setinggi-tingginya, tapi perlu diingat lakukan atau action dari mimpi kita hingga nantinya menjadi kenyataan sesuai dengan harapan kita. Ingat teman-teman jangan menunda waktu atau ide kita, karena klau kita lambat mungkin orang lain sudah mempunyai ide yang sama dengan kita. Jadinya kita tertinggal dari orang lain. So, lakukan perubahan mulai hari ini, bukankah hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya. Kejarlah impian kita dan lakukan action secepatnya. Selamat berjuang dan sampai jumpa lagi di Postingan selanjutnya. Tetap bersahabat dengan Blog ini ya.

Read more

0 Salah Satu Prediksi Perubahaan Teknologi Informasi yang Spektakuler 5 Tahun Kedepan

Tuesday 15 March 2011 Labels:

Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi dan Komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan Teknologi Informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif). Seperti : Gadget. Menurut saya tujuan adanya Gadget adalah untuk menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia lebih dimudahkan karena di desain untuk lebih praktis dari perangkat elektronik lainnya.

Contoh salah satu gadget di antaranya adalah telepon pintar (smartphone) seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portable seperti notebook dan internet). Dan masih banyak lain lagi yang bisa kita rasakan perubahaan atau perkembangan teknologi informasi saat ini.

Dari penjelasan diatas mengenai perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, saya memprediksi 5 tahun kedepan mengenai perubahaan yang akan terjadi adalah Komputer akan sangat berperan dalam pengelolaan kota. Keterlibatan manusia akan semakin berkurang, namun lebih mengoptimalkan fungsi komputer. Dalam hal ini sistem komputerisasi akan banyak dipergunakan dalam pengelolaan dan pengaturan berbagai bidang kehidupan di kota. Beberapa kota besar di dunia telah memanfaatkan sistem teknologi untuk memantau arus lalu lintas secara terus-menerus. Tapi di negara kita belum secara keseluruhan menggunakan sistem komputerisasi untuk pengelolaan kota. Jadi dengan begitu tidak ada lagi namanya macet di ibu kota kita dan tentunya sumber daya manusia (SDM) yang mengatur lalu lintas bisa di fungsikan ketempat lain. Peran saya disini dalam hal memajukan atau mengembangin teknologi informasi melalui sistem komputerisasi terhadap pengelolaan kota di Indonesia adalah melalui Sensor yang mendeteksi jika terjadinya macet. Kalau terjadi macet si sensor akan mendeteksi dan memberikan informasi kepada si Robot yang sudah ditempatkan di setiap tempat lalu lintas. Jadi si robot langsung keluar dan memberikan arahan-arahan terhadap kendaraan tersebut agar lalu lintas berjalan normal kembali. Inilah gambaran yang dapat saya berikan agar lalu lintas di kota kita berjalan normal. Pastinya memerlukan dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat secara penuh dan memerlukan dana yang cukup mahal. Tapi hasilnya tentu dapat kita rasakan perbedaannya dari yang sekarang. Karena bukankah hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Read more

4 Impian Anak Perantau 10 tahun kedepan

Wednesday 9 March 2011 Labels:

Teknologi informasi semakin hari semakin perkembangannya luar biasa di penjuru dunia. Penggunaan internet telah berlipat ganda dari hari ke hari. Tapi sungguh disayangkan klau masyarakat Indonesia hanya sebagai objek dari Perkembangan Teknologi Informasi. Sementara di negara-negara lain seperti Jepang, Amerika dan lain-lain terus berlomba untuk menciptakan teknologi terbarunya. Seperti Jepang, jepang untuk sumber penghasilan kedua buat negaranya adalah Industri kreatif. Dari perkembangan ini saya mempunyai cara untuk membuat harapan atau impian saya menjadi kenyataan tentang Teknologi Informasi tahun 2021 nanti masyarakat indonesia bukan sebagai objek lagi dari Perkembangan Teknologi Informasi. Tapi bisa menciptakan teknologi-teknologi yang tidak kalah hebatnya dengan negara-negara maju seperti Amerika, Jepang dan lain-lain.

Disini saya mempunyai cara untuk merubah pola pikir masyarakat Indonesia agar tidak selalu menjadi pekerja dalam perusahaan, tapi sebagai orang yang memperkerjakan orang lain dalam perusahaannya. Saya mempunyai konsep mulai tahun 2012 insyallah setelah saya selesai kuliah. Saya mau buat pameran multimedia besaran-besaran dengan bekerja sama dengan komunitas-komunitas multimedia se-indonesia, untuk berperan memperkenalkan masyarakat indonesia tentang pentingnya multimedia sebagai peluang untuk menciptakan industri-industri kreatif. Peran saya disini juga membuka Lembaga Kursus Multimedia. Lembaga kursus ini sebagai wadah buat masyarakat khususnya Generasi muda seperti anak sekolah, mahasiwa dan orang tua untuk belajar multimedia. Jadi setelah mereka selesai dari belajarnya, mereka bisa menciptakan usaha kreatif. Bayangkan jika ada 20 orang perbulannya yang membuka usaha atau jadi pengusaha kreatif. Maka lapangan kerja di Indonesia ini akan semakin luas. Jadi tidak ada lagi yang namanya antrian untuk menjadi pegawai. Tapi malah menciptkan lapangan kerja. Buat anak sekolah dan mahasiswa bukan lagi zamannya sebagai user di Game. Tapi malah menciptakan Game yang dipakai orang banyak. Menurut saya ini adalah konsep yang harus terus dikembangkan, diperluas dan dipercepat. Ya berawal dari Lembaga Kursus Multimedia di Medan.

Saya mempunyai tekat kuat untuk Lembaga Kursus Multimedia ini nantinya mempunyai cabang-cabang yang terletak di wilayah-wilayah Indonesia lainnya , khususnya di daerah-daerah tertinggal. Karena target saya setelah berjalannya di Medan, saya pingin di daerah tertinggal bisa menjadi pengusaha di industri kreatif melalui Pelatihan gratis di daerah-daerah tertinggal. Dan tidak kalah pentingnya adalah pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan di daerah atau kota nanti. Saya pingin mereka tidak terus-menerus melakukan hal yang sama. Saya mengikutsertakan mereka dalam membuka Industri Kreatif dengan cara membinannya secara tahap demi tahap. Memang tidak gampang untuk memberikan arahan kepada mereka. Tapi setidaknya dengan mengikutsertakan mereka dalam industri kreatif nanti, tingkat pengganguran di Indonesia bisa berkurang. Dan buat pemerintah tidak perlu adanya dana BOS dan pemberian beras buat warga miskin lagi. Tapi yang diperlukan dan dipercepat adalah adanya peminjaman dana buat Komunitas-komunitas multimedia atau pelaku seni agar mereka dapat menciptakan Industri Kreatif. Jadi dengan begitu pengeluaran khas negara terhadap warga miskin berkurang. Karena tidak ada lagi warna miskin dan tentunya negara kita tidak dikenal lagi oleh negara lain sebagai negara miskin, tapi negara pencipta teknologi informasi yang hebat. Inilah harapan saya untuk membuatnya menjadi kenyataan. Semoga menjadi kenyataan setelah saya selesai kuliah ataupun sebelum kuliah. Amin..
Read more

0 Pandangan masyarakat tentang Teknologi Informasi dimata manusia sebagai Jurnalis

Wednesday 2 March 2011 Labels:

DEWASA ini informasi merupakan “komoditas primer” yang dibutuhkan orang, seiring dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, sehingga lazim dikatakan, peradaban pada masa ini merupakan “peradaban masyarakat informasi.”

Informasi bukan hanya kebutuhan, melainkan juga dapat menjadi sumber kekuasaan. Teknologi informasi dapat menjadi alat terpenting untuk memanipulasi dan alat kendali. Dan memang, telah menjadi pendapat umum, siapa yang menguasai informasi dialah penguasa masa depan.

Mengingat begitu pentingnya informasi, peran pers pun menjadi penting. Merekalah yang memburu berita (fakta atau kejadian), meliputi berbagai peristiwa, dan menuliskannya untuk dikonsumsi khalayak. “Di mana terjadi suatu peristiwa, wartawan akan berada di sana,” kata M.L Stain. “Seperti mata dan telinga para pembaca suatu harian.”

Dengan adanya frase “hak masyarakat untuk tahu,” pers semakin memiliki makna yang benar-benar mengakar di masyarakat, yaitu apa yang ada pada zaman modern ini disebut stransparansi dalam pemerintahan yang menjadi kepedulian kita semua. Yang berarti menyangkut hajat hidup khalayak umum. Tidak sekadar hak untuk tahu, lebih mendasar lagi hak untuk menerima informasi dengan benar.

Hak menerima informasi dengan benar dilindungi Undang-undang Hak-Hak Asasi Manusia (UU HAM), pasal 19, yang menyebutkan: Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Dalam hal ini termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa gangguan, dan untuk mencari, menerima, menyampaikan infomasi dan buah pikiran melalui media apa saja dan dengan tidak memandang batas-batas (wilayah). Namun begitu, kebebasan dimaksud juga harus dilihat dari sisi orang lain yang juga tidak boleh terlanggar hak-hak pribadi dan kehidupannya.

Dalam perannya

Menjadi seorang jurnalis memang tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi bukan berarti pekerjaan dan ketrampilan ini teramat sulit untuk dikuasai. Sebagai sebuah ilmu terapan dari Komunikasi, jurnalistik berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Sekarang, profesi sebagai jurnalis tidak bisa dipandang enteng oleh siapa pun, sementara makin disadari bahwa media massa sangat berkuasa, mampu mengubah perilaku pembacanya. Di sisi lain, kondisi kesejahteraan para jurnalis di Indonesia juga belum terlalu menggembirakan, sehingga muncul di mana-mana fenomena wartawan bodrek, wartawan amplop–untuk menyebut mereka yang melacurkan diri mencari uang dari berita yang dimuat atau tidak bakal dimuatnya dari narasumber atau pihak tertentu yang berkepentingan.

Tanpa dibekali pengetahun, moral serta etika yang kuat, wartawan cendrung bisa tergelincir pada tujuh dosa tak terampunkan dari pers, yaitu
1. distorsi informasi
2. dramatisasi fakta palsu
3. pelangaran privacy
4. pembunuhan karakter
5. penyalahgunaan kekuasaan
6. eksplotasi sek dan
7. meracuni benak pikiran anak-anak.

Dinamika Pers di Indonesia
Pres Low-Profile
Harus diketahui pers di Indonesia sebenarnya tidak pernah sangat independen. Di zaman Orde Lama, pers menjadi terompet partai. Pers berada di bawah partai. Organ partai. Namun demikian pers bebas bicara, bahkan sebebas-bebasnya.

Memasuki zaman Orde Baru terjadi perubahan. Sejajar dengan proses depolitisasi, pers pun satu demi satu lepas dari partai. Pemerintah Orde Baru berusaha membangun partnership (kemitraan) dengan kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat. Mengembangkan bentuk hubungan bapak-anak. Termasuk dengan pers.

Kemitraaan dilandasi saling pengertian, tapi dalam praktiknya, pers yang harus banyak mengerti pemerintah. Pemerintah meminta pers mengerti posisinya. Pers diminta tidak gampang melancarkan kecaman kepada pemerintah, apalagi memojokkannya. Sehingga terjadi apa yang kemudian disebut self-censorship (swasensor). Dalam konteks kemitraan itu, seolah-oleh swasensor menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja. Bukan hal yang menyimpang dan perlu dipermasalahkan.

Lalu, bagaimana dengan pers pada saat ini. Pers pada saat ini bak berada di ketiak konglomerat/pengusaha. Yang menarik perkembangan terakhir ini adalah fenomena beralihnya perusahaan pers dari orang-orang pers ke orang-orang non-pers. Kalau sudah begini, pemberitaannya pun jauh dari nilai-nilai jurnalistik dan lebih mementingkan sek, kekerasan, mistik dan kesenangan semu.

Pers Ideal = Pers Profesioanl
Pers yang ideal demi tegaknya kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang demokrasi adalah pers bebas yang difungsikan oleh jurnalis-jurnalis profesional. Profesionalisme yang menjadi esensi jurnalis dalam institusi pers bebas itu berfungsi menjaga dihormatinya hak setiap warga masyarakat–siapa pun tanpa kecuali–untuk tidak dimobilisasi melainkan berpartisipasi di dalam setiap proses politik.

Pers melalulintaskan berita dan informasi demikian rupa agar dapat diketahui untuk siapa saja. Karena memiliki akses yang luas untuk mendapatkan informasi yang ada, maka siapa saja akan dapat ikut serta dalam setiap proses pengambilan putusan yang bermakna secara politis, secara kritis, dan cerdas.

Karena fungsinya untuk menjaga terlestarikanya proses-proses politik yang demokratis–dengan menjadikan dirinya wahana bagi semua warga tanpa kecuali untuk disatu pihak memperoleh informasi yang terbuka tentang kebijakan dan prilaku penguasa baik yang telah manifesto maupun yang masih latent, dan dilain pihak untuk menyalurkan aspirasi dan respon-respon kritiknya–itulah maka pers boleh disebut-sebut sebagai watchdog hak-hak rakyat.

Hak-hak apakah itu? Ialah hak-hak yang asasi untuk berkebebasan dan berpolitik. Pers dalam masyarakat dan negara yang demokratis akan terkonstruksi menjadi suatu instutusi yang tak dapat tidak harus ada, guna menjamin terus dihormatinya dan merealisasikan hak-hak sipil dan hak-hak politik warga negara, yang pada akhirnya juga akan menentukan terjaminnya lebih lanjut hak-hak asasi mereka yang lain di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Maka, demi fungsinya yang sentral dan vital dalam kehidupan demokratik itulah, maka pers di negeri-negeri yang berikrar untuk terus menegakkan demokrasi sering disebut-sebut sebagai “kekuasaan keempat” (the fourth satate), melengkapi tiga kekuasaan lain (eksekutif, judikatif dan legislatif) yang oleh Monstesquieu disebut trias politica. Dalam posisi politisnya sebagai “kekuasaan keempat” dan dalam fungsinya sebagai pengawas (the watchdog) kekuasaan itulah pers bebas. Dalam arti mampu melepaskan diri dari badan pemerintah maupun yang tengah berkuasa, baik yang legislatif atau yudisial, apalagi eksekutif.

Pers bebas yang tidak ada di bawah kontrol siapa pun, kecuali di kontrol oleh jurnalis profesional yang berkeahlian dan berintelektual tinggi–sebagaimana layaknya insan-insan profesional yang lain–dan yang melaksanakan tugasnya tidak akan dikontrol oleh siapa pun, kecuali oleh kode etiknya sendiri, dan di bawah pemilik organisasinya sendiri yang independen.

Sumber : Zaldy Munir
Read more

0 Pandangan masyarakat tentang Teknologi Informasi dimata manusia sebagai Pekerja Sosial

Labels:

Berkembangnya tehnologi informasi dan internet begitu pesat baik di Negara maju maupun di Negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Kehadirannya sudah dianggap sebagai kebutuhan yang “harus” ada, dan itu semua membawa perubahan yang revolusioner terhadap cara hidup dan aktifitas kita sehari-hari tanpa terkecuali, berbagai hal dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien, dan dengan adanya kemudahan dalam memperoleh informasi, semua orang dapat menikmati tanpa membedakan usia, status, agama, suku dan sebagainya. Tetapi yang perlu diingat bahwa dibalik kemudahan itu ada “sesuatu yang tersembunyi” yang kita sendiri mungkin tidak mengetahuinya. Kita tidak tahu apakah yang tersembunyi tersebut, memiliki efek positif ataukah negatif, baik ataukah jahat, namun yang terpenting kita harus selalu menyikapi positif terhadap apa yang masuk, dan harus memiliki filter (penyaring) sebagai sikap antisipatif, di dalam menerima sesuatu yang baru dari suatu kemajuan peradapan IT yang saat ini sudah ada dihadapan kita.

Kemudian langkah yang diambil adalah : kita sebagai pengguna (user), hendaknya dapat berperilaku selektif, yaitu informasi manakah yang akan kita pilih, kita kelola dan kita manfaatkan, dan informasi manakah yang tidak perlu, yang sekiranya menjerumuskan maka kita hindari.

Tehnologi informasi dan internet sendiri adalah sebuah bentuk dari gagasan atau ide, bahkan beberapa praktisi di bidang teknologi informasi dan internet memasukkan “informasi” sebagai faktor produksi penting dari sebauh perkembangan global, sehingga lambat laun akan mempengaruhi struktur sosial masyarakat, nilai budaya/kultur, kepercayaan, perilaku sosial, lingkungan sekitar, dan sebagainya. Keleluasaan dalam menggali dan mengelola informasi merupakan faktor pendukung yang tanpa disadari telah membuka peluang yang ada, artinya kita tidak perlu lagi bersusah payah mencari sebuah informasi hingga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan mengurus tenaga yang banyak. Melalui teknologi komunikasi dan informasi, jarak dan kondisi bukan lagi halangan bagi kita untuk melihat ragam peristiwa yang terjadi di belahan dunia. Menurut McLuhan, (dalam Infante et,al,1990:371), mengatakan bahwa dunia saat ini diumpamakan sebagai “Global Village” (perkampungan global), dimana saat ini kita dapat mengetahui orang dan peristiwa yang terjadi di negara lain hamper sama seperti layaknya seorang warga desa dengan warga desa yang lainnya yang menjadi tetangganya. Perkembangan teknologi informasi dan internet sudah menjadi prioritas tersendiri, termasuk salah satunya bidang sosial dimana kebutuhan informasi yang akurat menjadi faktor terpenting yang harus dipertimbangkan. Sehingga diharapkan informasi yng terkumpul akan menjadi sebuah narasumber yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana dampak perkembangan tersebut berpengaruh kepada komunikasi sosial, ada baiknya dipahami terlebih dahulu bahwa sebuah komunikasi sosial didalamnya terkandung makna sebagai suatu proses penyampaian pesan atau informasi yang melibatkan si-pengirim, mediator dan si-penerima yang memungkinkan untuk memberikan umpan balik dari si pengirim k eke penerima, begitu sebaliknya sehingga interaksi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.

Terkait dengan pemanfaatan IT dalam Praktek Pekerjaan Sosial, maka disini seorang Pekerja Sosial berperan sebagai mediator yang membangun pola interaksi antara seseorang dengan sistem-sistem sumber di lingkunga sosialnya, baik sistem sumber alamiah atau informal, sumber formal dan sumber kemasyarakatan. Bantuan yang diperoleh seseorang dari sistem sumber informal antara lain berupa dukungan emosional, kasih sayang, nasehat, dari keluarga, tetangga, rekan kerja dan kerabat, dari tokoh masyarakat, dll. Bantuan yang diperoleh dari sistem sumber formal diantaranya adalah keanggotaan dalam suatu organisasi tertentu yang sifatnya formal, yang bertujuan untuk meningkatkan minat para anggotanya, misalnya : seorang yang menjadi anggota koperasi, dia akan berharap agar banyak memperoleh kemudahan dari organisasi sehingga dapat membantu menopang kehidupannya. Sedangkan sistem sumber kemasyarakatan adalah lembaga-lembaga yang didirikan baik oleh Pemerintah maupun Swasta yang memberikan pelayanan kepada semua orang, misalnya : sekolah, rumah sakit, Lembaga Bantuan Hukum, Panti-Panti Sosial, dan lain-lain.

Kembali pada masalah IT, saat ini IT telah merambah begitu pesatnya di seantero dunia, bahkan tiap hari bisa hadir dihadapan kita, dan bagi sebagian orang sudah menjadi suatu kebutuhan pokok, dan makanan pokok sehari-hari. Semakin pesatnya perkembangan IT tersebut, maka mau tidak mau harus diimbangi pula oleh kemampuan dari para Pekerja Sosial, yang notabene adalah para “mediator” tersebut. Menyadur pendapat Bapak Holil Sulaiman, MSW, yang mantan Direktur STKS Bandung, sekitar tahun 1988, beliau dulu saat berda di depan kami para mahasiswa selalu mengatakan : “Hendaknya anda bisa menjadi lulusan atau Sarjana yang berpredikat Plus-Plus”, …. Sarjana yang lulus dengan Predikat baik, ditambah bisa berbahasa Inggris aktif, ditambah bisa stiren mobil, ditambah canggih mengelola computer. Dan yang terakhir : yakni canggih dalam mengelola computer untuk era saat ini dapat diartikan harus pandai-pandai dalam mengelola IT.

Dengan demikian harapannya adalah : permasalahan kesejahteraan sosial yang dialami oleh orang-perorang, keluarga, kelompok masyarakat maupun masyarakat yang semestinya dapat segera tertangani, namun menjadi terhambat hanya gara-gara masih lemahnya informasi yang dimiliki. Kedepan dengan adanya pemanfaatan IT yang maksimal oleh para Pekerja Sosial dapat segera mewujudkan efektifitas dan efisiensi interaksi positif antara orang/kelayan/ penyandang permasalahan kesejahteraan sosial dengan sistem sumber yang dibutuhkan.

Sumber : Avianto
Read more

0 Pandangan masyarakat tentang Teknologi Informasi dimata manusia sebagai Orang Tua

Labels:

Kemajuan teknologi informasi seperti halnya tayangan Televisi (TV) bisa berdampak Positif atau Negatif. Hal ini sangat tergantung pada pemirsa atau pengguna.

Saya juga agak prihatin melihat tayangan TV belakangan ini, yang banyak menayangkan program acara terutama sinetron dan infotaiment yang cenderung mengarah pada tayangan berbau kemewahan, hedonisme, pertengkaran keluarga, pornografi dan mistik. Tayangan-tayangan tersebut seakan berlomba mengejar rating tanpa mempertimbangkan dampak bagi pemirsanya terutama bagi anak-anak.

Namun saya juga memberikan apresiasi terhadap TV yang banyak menampilkan tayangan ilmu pengetahuan, teknologi dan berita sehingga kita mengetahui perkembangan ilmu pengatahuan dan informasi terkini.Karenanya kita sebagai orang tua bisa memilah-milah tayangan yang bermanfaat. Kalau anak-anak lagi nonton sebaiknya didampingi dan berikan penjelasan apa isi dari tayangan itu.

Sepengatahuanku, dalam dunia pers itu ada kode etik jurnalistik yang mestinya menjadi pedoman bagi pekerja media. Selain itu, pemerintah juga telah membentuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai lembaga pengontrol program tayangan televisi. Ini perlu dimaksimalkan perannya. Kita berharap KPI bisa lebih aktif mencermati tayangan televisi.

Sumber : Hasnul Suhaimi



Read more

0 Pandangan masyarakat tentang Teknologi Informasi dimata manusia sebagai Dosen

Labels:

Peran Teknologi Informasi Bagi Edukatif

ALVIN Toffler, dalam bukunya "The Trird Wave" (1980), menguraikan bahwa manusia kini memasuki gelombang ketiga, yakni era informasi. Sebagai seorang futurolog, ia beranggapan bahwa sejarah umat manusia di muka bumi ini, paling tidak telah melewati tiga fase atau babakan sejarah.

Fase pertama, adalah ketika manusia memasuki fase pertanian, yang terjadi disekitar sungai Tigris dan sungai Euphrat sekitar 4000 tahun lalu. Fase kedua, adalah ketika umat manusia memasuki era industri. Ini terjadi kurang lebih 500 tahun lalu dengan Eropa Barat, khususnya Inggris dan Belanda sebagai pusat pembiakannya. Dan kini, sedang melewati fase ketiga, yakni era informasi yang dimotori oleh negara Amerika bersama Eropa Barat dan Jepang menjadi aktor-aktor utamanya.

Era informasi ini ditandai dengan semakin meningkatnya tenaga kerja, dan kian terarahnya pikiran ke dalam kegiatan yang berhubungan dengan teknologi informasi. Selain itu, berperannya teknologi informasi dalam segala lini sektor kehidupan, baik itu kegiatan pendidikan, ekonomi, politik, dan budaya, mulai dari tingkat nasional maupun tingkat internasional.

Dengan berkembangnya teknologi informasi, laju kehidupan manusia sangat ditentukan olehnya. Lebih-lebih ditandai dengan penemuan-penemuan dalam bidang hardware dan software informasi serta penyebarannya yang kian menjangkau seluruh penjuru dunia. Teknologi informasi semakin memungkinkan manusia untuk melakukan hubungan satu sama lain secara intens, efektif dan efesien. Teknologi informasi modern yang kecanggihannya terus berkembang membuat manusia kian mampu memecahkan problema-problema hidup, kian memudahkan pencapaian taraf hidup yang lebih maju.

Fungsi bagi Edukatif

Sejauh ini, banyak aliran atau mazhab edukatif yang saling mengklaim bahwa dirinya merupakan aliran yang paling mumpuni. Sebut saja misalnya, aliran behaviorism, ia menganggap bahwa manusia adalah organisme yang pasif, yang sepenuhnya dipengaruhi oleh stimulus-stimulus lingkungan. Pola pikir atau tingkah laku individu pada dasarnya adalah respons individu terhadap stimulus.

Atas dasar pandangan mazhab di atas, maka dunia pendidikan sangat memerlukan sebuah stimulus agar dapat merangsang pikiran (kecerdasan), pengalaman dan tingkah laku bagi setiap individu. Oleh karena itu, kehadiran teknologi informasi tidak saja dinilai penting bagi proses edukatif, tetapi merupakan bagian yang sangat besar pengaruhnya dalam memberikan “stimulus” sebagai pendorong segala perubahan, baik secara personal maupun institusional. Perubahan yang dimaksud adalah terjadinya aktivitas individu atau institusi/lembaga dapat menjadi lebih profesional dalam penyelenggaraan peran-peran edukatifnya secara efektif dan efesien.

Secara sosiologis, hadirnya teknologi informasi telah memberikan dampak kemajuan yang dahsyat bagi proses dunia pendidikan. Metode-metode tradisional dahulu yang sering dipakai di berbagai tingkat sekolah maupun Perguruan Tinggi sudah mulai agak bergeser dan berubah. Keterbatasan sumber-sumber pengajaran yang dirasakan pada masa lalu, sekarang telah menjamur dan merebak dengan sendirinya. Bahkan, apa yang dahulu sulit dijangkau oleh pancaindra manusia, kini hampir semunya bisa diindra berkat kecanggihan teknologi informasi itu. Hanya pertanyaannya adalah apakah semua pelaku dalam dunia edukatif mampu memanfaatkan sumber media, terutama dari teknologi informasi itu sehingga dapat berguna secara intensif? Pertanyaan ini barangkali menjadi kendala cukup serius yang harus dihadapi para tenaga edukatif.

Menyadari akan merebaknya teknologi informasi, di dalam masyarakat edukatif juga masih terjadi pandangan yang paradoks. Ada sebagian dari tenaga edukatif yang antusias dan merespon segala teknologi informasi itu dengan positif, sementara sebagian yang lain memandang bahwa dengan hadirnya teknologi informasi itu justru dipandang sebagai perusak nilai-nilai edukatif itu sendiri. Silang pendapat ini saling tarik menarik antara yang merisaukan, terutama bagi mereka yang mengajarkan materi pendidikan yang berhubungan dengan penanaman sikap, tingkah laku dan nilai-nilai moral. Sedangkan bagi mereka yang mengajarkan materi umum, sosial, eksak (IPA) pasti harus bersentuhan dengan sumber-sumber teknologi informasi, sehingga teknologi informasi adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditepis.

Persepsi kontradiktif ini masih mewarnai di sebagian pendidikan. Apalagi tingkat kemajuan pendidikan yang ada di masyarakat masih begitu beragam. Kesenjangan antara pendidikan di pelosok desa dengan pendidikan di pusat perkotaan masih terasa sekali. Di pelosok desa, masyarakat masih menganggap bahwa teknologi informasi itu barang yang terlalu mewah, atau bahkan belum saatnya tiba untuk menggantikan tradisi dan kebiasaan yang telah lama mengakar. Mungkin juga secara material masyarakat desa belum bisa menjangkaunya, sehingga mereka lebih baik melestarikan tradisi lama yang sudah ada. Sementara di pusat perkotaan, segala media dan sumber teknologi informasi datang dengan sendirinya, bahkan masyarakat kota secara “psikologis” menjadi bagian dari agen teknologi informasi itu sendiri. Inilah perbedaan karakter sisi-sisi edukatif yang masih perlu disadari di masyarakat pendidikan nasional ini.

Untuk menghubungkan perbedaan persepsi tersebut, maka harus diperlukan sosialisasi dan komunikasi yang intens. Karena, secara kuantitatif warga edukatif yang tersebar diberbagai daerah, tingkat pengenalan dan penguasaan masih relatif lemah. Sehingga yang harus disadari adalah menjadikan teknologi informasi sebagai sesuatu yang mengundang daya tarik dan dapat menjadi solusi untuk mengurangi keterbatasan dan kesulitan yang selalu dihadapi di dunia pendidikan, terutama saat proses interaksi belajar mengajar itu terjadi.

Peran teknologi informasi dapat membantu proses pembelajaran agar lebih efektif dan efesien dan dapat digunakan untuk akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah kehidupan masyarakat. Jadi, para para pengembang dan praktisi pendidikan dapat mendesain pembelajaran secara lebih kreatif dan adaptif dalam memanfaatkan sumber-sumber teknologi informasi dengan maksimal.

Sumber : Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang

Read more
 
Satu hari Satu Ilmu © 2010 | Designed by Muhammad Nurwegiono